• Jelajahi

    2014 - © Portal Blog | arizman.com

    Iklan

    karikatur-digital-3d

    3 Aturan Efektif Dalam Melakukan Branding

    arizman.com
    12/29/2017, 16:51 WIB
    daftar
    3 Aturan Efektif Dalam Melakukan Branding
    Portal Blog - Pernahkah anda membeli suatu produk tercantum logo atau gambar Top Brand? pastinya beberapa dari pembaca tulisan ini bertanya apa itu Top Brand? bagaimana suatu produk bisa meraih Top Brand? apa yang dilakukan para marketer perusahaan dalam melakukan branding suatu produk?

    Dikutip dari Handi Irawan (CEO Frontier Consulting Group) bahwa ada 3 aturan efektif dalam melakukan branding yang harus dimiliki suatu merek untuk bisa meraih maupun mempertahankan Top Brand, yaitu :
    1. Quality Before Price
    2. Innovation Before Cost
    3. Engagement Before Sales
    Bagaimana suatu merek bisa meraih Top Brand? berikut ini 3 parameter merek-merek peraih Top Brand :

    1. Top of mind share
    Merek-merek peraih Top Brand pastinya mempunyai tingkat awarenes yang tinggi, banyak dikenal, menempati urutan pertama di benak konsumen. Konsumen langsung memikirkan merek tersebut saat ingin membeli kategori produk tertentu.

    2. Top of market share
    Merek tersebut banyak dibeli oleh konsumen karena mempunyai market share tinggi walaupun bukan market leader, nyatanya merek-merek ini mampu memikat konsumen untuk membeli produk merek tersebut.

    3. Top of commitment share
    Merek peraih Top Brand mempunyai loyalitas tinggi sehingga konsumen mempunyai komitmen untuk melakukan pembelian berulang (repeat buying) bahkan sampai merekomendasikan merek tersebut kepada saudara, teman atau orang lain.

    Kenapa 3 aturan dalam branding menjadi begitu penting dalam marketing? perubahan perilaku konsumen akhirnya membuat para marketer harus membuat strategi yang mengikuti perubahan perilaku konsumen.

    Kompetisi bisnis yang semakin kompetitif menjadikan konsumen semakin diberikan banyak pilihan produk. Contohnya kamera digital yang tersaingi oleh ponsel, tablet yang harus bersaing dengan kehadiran smartphone yang mengambil semua fungsi tablet ke dalam bentuk ponsel atau supermarket bisa menjual pakaian seperti halnya department store.

    Terjadinya perubahan dalam berinteraksi dengan konsumen akibat munculnya media-media sosial dimana konsumen dengan mudahnya dapat bertanya kepada konsumen lain lewat sosial media sehingga merek harus mengikuti perkembangan tersebut, semakin banyak memberi dibandingkan mengambil keuntungan dari konsumen.

    Perusahaan-perusahaan kini berada ditengah-tengah jaringan yang menghubungkan segala resources dalam skala masif. Hotel-hotel & maskapai penerbangan mulai bergantung pada aplikasi-aplikasi pembelian secara online, begitu juga perusahaan fashion bergantung pada perusahaan ekspedisi atau perusahaan kurir.

    Quality Before Price
    Konsumen masa sekarang semakin mudah mencari informasi produk dan membandingkan kualitas merek yang satu dengan yang lain, itulah kenapa kualitas menjadi aturan pertama suatu merek dalam membangun strategi branding.

    Salah satu contohnya Telkomsel, Telkomsel lebih mengutamakan kualitas jaringan yang baik terlebih dahulu walaupun konsekuensinya Telkomsel sulit untuk menekan harga dibandingkan kompetitor tetapi investasi kualitas tersebut menciptakan positioning yang kuat di mata konsumen sehingga bisa disukai konsumen.

    Merek-merek peraih Top Brand umumnya adalah merek-merek yang berkomitmen pada kualitas.

    Innovation Before Cost
    Persaingan tinggi dan tuntutan dari konsumen membuat merek harus senantiasa menjalankan strategi inovasi, tanpa adanya invasi merek-merek tidak bisa menjawab tantangan perubahan kompetisi yang terjadi. Biaya yang dikeluarkan di dalam proses inovasi menjadi semakin tidak berarti apabila inovasi tersebut bisa menghasilkan return dalam jangka panjang, yaitu dimana merek semakin kuat di mata konsumen.

    Salah satu contohnya produk mie instan Indomie selalu mengeluarkan produk-produk baru berbagai macam rasa, sehingga membuat konsumen senang karena diberikan banyak pilihan rasa sesuai selera konsumen.

    Engagement Before Sales
    Perusahaan harus lebih berorientasi kepada pelanggan ketimbang sales oriented. Jika melihat konsep e-commerce, perusahaan-perusahaan e-commerce lebih fokus pada bagaimana memberikan layanan gratis terlebih dahulu sebelum akhirnya mengenakan biaya untuk layanan premium dan customized.

    Contohnya merek seperti Yamaha atau Honda selalu menciptakan kegiatan yang bersifat engagement dengan konsumen seperti menjalankan komunitas-komunitas sepeda motor. Engagement perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum penjualan terjadi.

    3 aturan efektif dalam melakukan branding tentunya membutuhkan kalkulasi yang cermat untuk dijalankan serta dibutuhkan peran serta top management karena 3 poin tersebut membutuhkan pengorbanan terlebih dahulu dibandingkan transaksi cepat yang ujungnya tentunya adalah profit bagi perusahaan.

    Terkini

    Otomotif

    +
    close
    promo
    close
    promo